Senin, 22 Mei 2017

AKSI UNTUK DIDIN ! SELAMATKAN HUKUM INDONESIA

Sudah bukan hal aneh lagi jika kita menemukan banyak kasus hukum yang ditangani secara tidak adil. Jujur saja terasa gerah rasanya, kali ini publik tengah dihebohkan dengan kasus cacing sonari yang melibatkan perdebatan antara polisi hutan dengan Didin yang dinilai sebagai tersangka.

Jeritan Hati Didin...
Selamat pagi para aparat pemerintah yang mungkin saat ini sedang asyik menghirup udara segar, menikmati secangkir kopi bersama keluarga, indah bukan ? tidak dengan saya yang sudah 2 bulan mendekam berada di balik jeruji besi atas kesalahan yang saya sendiri pun tidak tau dimana. Saya hanya seorang pedagang jagung bakar yang penghasilan nya tidak menentu, saya mencari penghasilan tambahan dengan menjual cacing sonari, itupun saya lakukan jika hanya ada yang memesan, jika tidak ada ya saya hanya mencari nafkah dengan berjualan jagung bakar. Kejadian ini bermula  ketika saya mendapat telfon dari seseorang yang mengaku bernama Adi (Bekasi) ingin memesan 400 ekor cacing sonari untuk dijadikan obat, dia akan membayar semua cacing pesanan nya setelah cacing itu terkumpul. Namun entah apa yang terjadi, baru 2 minggu pencarian saya mencari cacing sonari yang baru terkumpul 77 ekor cacing saja, tiba-tiba saya didatangi polisi hutan dan membawa saya ke penjara atas tuduhan pengrusakan lingkungan. Saya diancam 10 tahun penjara atas dasar perusakan lahan seluas 35 Hektar! Para aparat yang cerdas dan terhormat, berakalkah anda menuduh saya merusak lahan yang luasnya hampir seluas lapangan monas SENDIRIAN !!! saya hanya mengorek pohon kadaka yang turun temurun menjadi tempat tinggal cacing sonari, saya tidak menebang satu pohon pun!!! tapi mengapa anda semua menuduh saya memiliki 40 anak buah yang membantu saya untuk mencari cacing ??? tak cukup cerdaskah anda?? saya hanya lulusan SD dengan profesi tukang jagung bakar, saya mana mampu membayar anak buah seperti yang kalian tuduhkan?? untuk makan sekeluarga saja saya sudah susah !! dan tak berakalkah anda, jika saya memiliki anak buah, tak perlu waktu berminggu-minggu untuk mencari cacing sonari sebanyak 400 ekor! Tak berhasilkah penyelidikan anda atau anda memang tak pandai berhitung, bahwa cacing yang saya dapatkan hanya sebanyak 77 ekor saja. Para aparat yang berwenang, bolehkah saya meminta keadilan ? bisakah anda anda semua menjerat pula para pelaku pengrusakan hutan di Kalimantan ? atau sudah lupakah anda atas kejadian itu? dapatkah pula anda menjerat mereka yang melakukan penebangan liar ?? bahkan koruptor sekaligus ?? bisakah ?? atau mereka memang memvasilitasi keperluan anda guna menutup semua kesalahan meraka ? ya, memang kelas teri akan selalu kalah saing dengan kelas kakap bukan ? saya bisa mengembalikan semua cacing yg saya tangkap, tapi apakah para koruptor bisa mengembalikan semua uang yang mereka curi dari rakyat ? atau para perusak hutan dan penebang liar mengembalikan seluruh pohon dan kawasan yang mereka rusak ?? semoga hati nurani para pejabat yang terhormat masih sedikit terbuka untuk saya sang penjual jagung bakar.

#savedidin
#RIPHUKUMINDONESIA
#tajamkebawahtumpulkeatas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar